Namanya Kinara Sadina, lahir 28 November 2002. Kinara, baik hati, pemaaf, dan katanya takut hantu.Blog ini untuk merekam sebagian kegiatan Kinara, juga salah satu tanda kasih dari mama dan papa.
RSS

Kamis, 08 Agustus 2013

Kinara & Ben Ten


 SETELAH Rise of Guardian Kinara tergila-gila dengan film kartun Ben Ten. Tiada hari tanpa cerita Ben Ten. Mulai dari asal nama Ben Ten, neneknya yang aliens, sepupunya yang tadinya jahat menjadi baik, nama-nama musuh Ben Ten, jam tangan Ben Ten yang sakti, mimpi bertemu Ben Ten, dan masih banyak lagi.

Teman-temannya pun dijejali dengan cerita Ben Ten. Alhasil, kalau biasanya rumah ramai karena Kinara jadi pemimpin bermacam-maam permainan, belakangan agak sepi. Teman-teman perempuannya rata-rata jadi bete. Begitu Kinara mulai bercerita Ben Ten, satu persatu mundur. Yang tersisa dua teman baiknya Danang dan Dimas yang juga suka Ben Ten, dan terkadang Andini (anak tetangga) yang mulai terpengaruh menonton Ben Ten. .

Rasanya seperti dejavu. Ingat ketika Kinara kecil, dia juga pernah tergila-gila Ben Ten, sampai-sampai dia mengumumkan bahwa namanya sudah berubah menjadi Ben Ten. Jadi, siapa pun harus memanggil dia Ben Ten.

Ketika teteh pengasuh dan beberapa temannya lupa terus memanggil Ben Ten, Kinara akhirnya menangis: "Sudah kubilang sekarang namaku  Ben Ten...huaaa...huaa," katanya ketika itu.


Nah, sekarang Kinara tergila-gila lagi dengan Ben Ten. Sampai-sampai, dia mengidam-idamkan jam tangan Ben Ten. Tapi saat libur Lebaran, cerita Ben Ten agak agak berkurang, meski dia tetap minta hadiah ulang tahun  jam tangan Ben Ten.

Kinara sekarng sedang tergila-gila film Ice Age. Boleh percaya boleh tidak, siang ini saja  film itu sudah diputar dua kali dan Kinara masih tertawa-tawa, terkadang mengikuti beberapa dialog di film tersebut. Karena papanya sedang libur, berduaan mereka menonton film Ice Age sambil terkadang bertukar kata, "Ini Ice Age 2 ya Kinara?"
"Iya papa suka yang mana?" dst...dst...

Kenapa Menangis Helen?



INI kisah lain lagi sebelum kenaikkan Juni 2013. Saat sedang santai, Kinara bercerita:

" Ma, tadi Helen (nama temannya yang sudah disamaran) nangis lagi."

"Loh kenapa?"

"Soalnya nilai Bahasa Mandrinnya 90,"

"90 kan bagus."

"Iya itu makanya aku heran, kenapa mesti nangis segala. Kayaknya karena  Reta dapat 100. Helen sama Reta nilainya kan bersaing terus mah."

"Oooo, terus Kinara bilang apa?"

"Aku bilang, Helen, 90 itu kan bagus, enggak usah nangis. Aku aja yang dapat 46 enggak apa-apa."

(Mamanya tepok jidat)

"Weeh, jadi kamu Mandarin dapat 46? Dapat 46 kok bangga to."

Sambil tersipu Kinara menjawab: "Bukan gitu mah, itu aku lagi menghibur Helen. Aku enggak bangga kok."

Peri Gigi


DUA bulan lalu, Juni 2013, Kinara lagi senang-senangnya nonton film Rise of the Guardians. Setiap hari film yang sama diputar. Karena jagoan di film itu digambarkan bersenjata tongkat, maka hampir setiap hari dia juga bermain dengan tongkat.

Dengan bersemangat dia juga terus bercerita: "Ma di film itu dibilang, kalau kita percaya keajaiban, Santa Claus, malaikat, peri gigi, Jack Frost (tokoh di Rise of the Guardian), kita bener-bener bisa lihat mereka. Memang itu bener mah?"

"Emmm...itu kan cerita nak."

"Tapi aku maubuktiin. Katanya, kalau kita taruh gigi di bawah bantal, kita bisa ketemu peri gigi."

"yayaya."

Suatu pagi, kakak yang mengasuh Kinara beberes kasur. Tiba-tiba terdengar teriakan: "Ibuuuu gigi siapa ini yang copot?"

Tuing-tuing, percakapan dengan Kinara tentang peri gigi langsung berkelebat. Kinara senyum-senyum, datang mengambil gigi di tangan kakaknya, kemudian menyimpan lagi di toples kecil yang berisi gig-gigi susunya yang sudah tanggal.

Kemudian dia duduk dan memulai percakapan. "Ma, ternyata bohong! Aku sudah taruh gigi di bawah bantal, tapi ngimpi ketemu peri gigi aja enggak," katanya.
"Oooo itu'kan memang cuma cerita Kinara. Cerita yang intinya mengajarkan kebaikan, tidak boleh egois,dll."

Kinara mangut-mangut, dan kemudian asyik melakukan aktivitas lainnya.

Senin, 17 Juni 2013

Mama Aku Gak Mau Puber




SETAHUN lalu -- saat Kinara kelas 3 SD -- sepulang kerja mamanya disambut tangisan:  "Mama aku gak mau puber. Aku kan masih kecil...huaaaa....huaaaa."

"Memang Kinara sudah puber?"

"Kata Bi Mety nenenku mulai tumbuh huaaa...huaaa..."

"Gak papa Kinara, semua orang pasti puber."

"Tapi aku gak mau sekarang, aku kan masih kecil...huaaa...huaaa..."

"Tenang-tenang...puber itu'kan gak tiba-tiba Kinara. Nanti ada prosesnya. Jadi gak usah cemas."

Sambil sengguk-sengguk, Kinara cerita masalah lain.  Terus dia lupa deh sama persoalan puber.

Nah, beberapa hari lalu (Kinara sekarang kelas 4, mau naik ke kelas 5), selintas di tengah percakapan dia mengeluh: "Ma, lihat nenenku sudah mulai besar, aku malu. Nanti aku maunya kecil aja kayak mama."

"Itu mah sudah keturunan dari keluarga papa. Lihat enin, Bi Ana, Bi Mety."

"Tapi aku gak mau."

"Gak apa apa Kinara, nanti kalau sudah besar kan malah jadi seksi."

Kinara mlongo, terus senyum-senyum. Cuek lari ke depan karena dipanggil teman-temannya main engklek. Setengah jam kemudian, dia masuk lagi izin: "Ma, aku mau nangkep ikan dulu yah di dekat lapangan bulu tangkis pakai jaring."

Begitu diizinkan, dia langsung melesat, lari keluar. Hmmm...buah hatiku :)




Senin, 10 Juni 2013

Ma, Aku Perlu Solusi




PUTERI kecilku sekarang sudah berusia 10 tahun 6 bulan. Suatu pagi di hari Minggu, dia masuk kamar dan berkata: "Ma aku perlu solusi nih."

"Solusi apa? Memangnya ada kejadian apa?"

"Gini, aku punya dua teman (sebut saja namanya Kimsi dan Ester), mereka bertengkar. Terus Kimsi ngomong jorok, dasar saraf lo. Habis tengkar mereka musuhan. Ester bilang ke teman-teman perempuan supaya gak main sama Kimsi. Aku kasihan lihat Kimsi. Tapi, kalau aku ajak main, aku kan bakalan gak diajak ngomong juga sama yang lain. Trus menurut mama solusinya gmana?"

"Waduuuh susah juga ya."

"Nah, maka itu aku bingung."

"Ya sudah mama mikir dulu, nanti mama cerita juga sama papa."

Siang hari, aku bilang ke suamiku: "Pa Kinara ada masalh tuh. Coba Kinara cerita lagi yang tadi sama papa."

"Mama aja yang cerita."

Jadilah aku cerita. "Nah sekarang Kinara minta solusi pa."

"Oooo gini aja Kinara, Kimsi suruh minta maaf sama Ester."

anakku mangut-mangut. Tapi dua jam kemudian dia datang lagi. "Tapi ma, Kimsi pasti gak mau kalau disuruh minta maaf. Ester juga pasti gak mau maafin. Jadi enaknya gimana ya?"

"Kalau gitu gini aja, gmana kalau Kinara cari akal. Misal, kerjasama sama teman yang lain supaya Kimsi sama Ester mau damai. Atau ajak ngomong Ester dulu aja."

Lagi-lagi putriku yang belakangan sudah tanya apa sih ma pantyliner itu, mengangguk-anggukan kepala.


Minggu, 08 Mei 2011

Aku Pengen Mama Jadi Ibu Rumah Tangga Biasa


5 Maret 2011
KINARA sekarang berumur sekitar 8 tahun 3 bulan. Badannya bongsor dengan kadar kenakaln seperti anak-anak pada umumnya.
Tapi Kinara baik hati, sensitif, polos, selalu berpikiran positif, masih sulit berkonsentrasi, dan takut hantu.
Kinara senang bermain dengan mainan pukul besi, obeng, mur, baut, dan sejenisnya. Sebelum tidur, biasanya dia berkhayal, bercerita sendiri, sambil pura-pura membetulkan sesuatu. Kinara memang suka film kartun Handy Manny, yang tokohnya pukul besi, obeng, dll itu.
Kinara juga punya boneka anjing kesayangan, yang dia panggil Snowy Brown. Selain bermain ala Handy Manny, dia suka mengajak ngobrol Snowy. Berbicara sendiri sebelum tidur, terkadang membuat rumah-rumahan, menidurkan Snowy di atas bantal, menyelimuti Snowy, dan kemudian dia tidur di sampingnya.
Lucu melihat perkembangan dan pertumbuhan Kinara. Sebagai ibu saya bahagia, meski tidak bisa menemani dan melihat setiap saat, karena harus bekerja.

Mama Jangan Kerja

 MENJADI jurnalis, berarti terkadang waktu kerja tidak menentu. Apalagi di awal 2010, saya sempat menerima tugas ke Kalimantan Tengah, kurang lebih 9 bulan.
Belakangan, Kinara sering bilang, “Mamah jangan kerja.”
Tapi ucapan itu diungkapkan dengan sikap acuh tak acuh.
Satu minggu lalu, tiba-tiba Kinara membuat pernyataan mengejutkan dan membuat saya terus berpikir agar…:)

Begini kisahnya: Kinara membuka pembicaraan dengan pernyataan:
“Mah, aku pengen mama kayak ibu-ibu rumah tangga yang biasa.”
“Maksudnya gimana nak?” 
Ssaya balik bertanya: ” Maksudku, mama jadi ibu rumah tangga biasa yang gak usah kerja. Jadi bisa nganter aku ke sekolah.”
“Oooo gitu. Tapi kalau mama gak kerja nanti uang kita gak cukup nak.”
Kinara menjawab: “Yaaah maksudku kayak ibu rumah tangga biasa, tapi yang enggak miskin. Selama ini’ kan mama belum pernah jadi ibu rumah tangga.”
*&(%#@+

Aktivitas Kinara

Kinara di Ranca Buaya, Garut



Main bb
Dimas, Andini, Kinara, Danang




















Senangnya mandi busa